Kangen Kejailanmu Dek!

Maafkan aku dek, karena tidak bisa memberi perhatian yang lebih padamu. Aku tidak bisa memaafkan diriku ketika aku ingat pernah membentakmu. Iya waktu itu kamu sangat membutuhkan bantuanku untuk mengerjakan PR, tapi aku malah membentak dan tak menghiraukanmu. Aku baru mengerti bagaimana perasaanmu saat itu ketika kamu berusaha ingin bisa mengerjakan PR, aku malah mematahkan usahamu.

Maafkan kakakmu ini dek yang tidak pernah bisa memahami perasaanmu. Maafkan aku karena terlalu egois hingga tak pernah memperdulikan keinginanmu. Ach semoga ini belum terlambat untuk kembali memelukmu dan membesarkan hatimu.

Rasanya masih sebentar sekali, aku merasakan kebersamaan denganmu dek, kalau waktu itu aku tahu yang lebih baik adalah aku tinggal dirumah, aku pasti memilih tinggal bersamamu dirumah. Dari SMP aku memang sudah tinggal di luar rumah dan mondok karena urusan belajar. Setelah lulus, barulah aku tinggal dirumah sekitar satu tahun setengah hingga akhirnya aku menikah. Iya cuma satu tahun setengah itulah aku bener-bener merasakan kebersamaan bersamamu dek.


Aku kangen kejahilanmu, iya kamu adekku yang paling jail. Saat aku mau mandi, kamu taruh kaleng berisi air diatas pintu kamar mandi, dan kamu tahu sendiri aku basah terguyur air ketika membuka pintu kamar mandi. Tawamu saat itu yang aku ridukan saat ini, tawa yang lepas tanpa beban.
Belum puas kamu mengusikku, kamu pasang seuntas tali di depan pintu kamarku dengan harapan kakiku tersangkut tali lalu jatuh. Hmmmm lagi-lagi kamu tertawa lepas didepanku.
Banyak sekali kejailan yang kamu lakukan kepadaku dek. Dan kejailanmu yang terakhir kamu buat adalah menakut-nakutiku dengan boneka pocong dari bantal guling berselimut putih yang kamu gantung didepan kamarku.

Indah sekali kebersamaan itu, belum lagi kebersamaan kita saat makan bersama, masak martabak dan cilok yang gagal total. Kenangan di malam tahun baru, saat kita pergi bareng untuk ikut merayakan tahun baru di alau-alun kota malang dengan uang saku 25.000. Karena lapar, kita makan dipinggir jalan dengan rasa was-was, takut dan khawatir kalau nanti uangnya kurang untuk bayar makan.


Dan yang satu ini kenangan paling konyol, saat malam hari kita jalan-jalan pake motor antik bapak yang penuh dengan sejarah, saat asyik menikmati dinginnya angin malam melewati jalan gelap di sekitar kebun tebu, tiba-tiba motor antik yang kita naiki mogok. Dengan wajah merah panik, kamu menyuruhku mendorong motor antik dan brmmmm alhamdulillah motornya hidup dan kita lanjutkan perjalanan, di tengah perjalanan kita ribut jalan mana yang harus kita lewati. Aku pilih jalan yang datar aja karena takut motornya mogok lagi, tapi kamu malah pilih jalan yang ramai dan menanjak. Hingga pada akhirnya motornya mogok lagi. Rasa sebal bercampur malu, karena aku harus dorong motor lagi, dan parahnya kita jadi tontonan dan bahan tertawaan orang dipinggir jalan. Brmmmmm suara motor tiba-tiba nyala, dan kamu mulai menarik gas. Tapi, apa yang terjadi? oli di knalpot motor muncrat di rok biru mudaku yang baru saja aku beli di pagi harinya. Dengan menahan tawa dan sedikit malu, kita akhirnya pulang jalan kaki dengan menggandeng motor antik bapak. Hmmm sungguh ini kenangan kita yang paling konyol.

Untuk adikku yang jail, cepet sembuh yach! semoga Allah selalu melindungi dan menyayangimu. Amin

You Might Also Like

0 komentar