Kisah Di Balik Persiapan Pasien Pemeriksaan IVP


Tiga hari kemarin ibu harus kembali rawat inap di rumah sakit karena akan melakukan pemeriksaan IVP. Padahal baru saja ngobrol di ruang tunggu depan poli bahwa ibu dan aku tak akan pernah mau kembali menginap di rumah sakit. Namun qadarallah, saat ibu melakukan pemeriksaan di poli bedah, dokter menyarankan ibu untuk rawat inap. Ibu yang sebenarnya enggan kembali menginap di rumah sakit mulai terlihat cemas saat itu. Namun bisa apalah aku selain membesarkan hati ibu agar terus mau melakukan proses pengobatan agar tak ada lagi rasa sakit yang dikeluhkan pasca operasi.

Apa sih IVP itu? 
IVP adalah Intravenous Pyelogram, proses pemeriksaan ginjal, ureter, kandung kemih menggunakan X-ray dengan melakukan injeksi melalui vena. Ibu yang sering mengeluhkan nyeri di bagian pinggang sebelah kiri membuat dokter menyarankan ibu untuk melakukan IVP guna mengetahui kerja ginjal dan sistem urinary.

Aku yang tidak begitu paham soal tersebut hanya bisa mempercayakan semuanya kepada dokter dan memasrahkan kepada Allah, sang pemberi kesembuhan. Sejak ibu di vonis mengidap tumor di dalam kandungan dan harus melakukan operasi, aku hanya bisa pasrah, berharap besar kepada dokter yang menangani ibu serta berdo'a tiada henti untuk kesembuhan ibu. Aku hanya tidak bisa membayangkan betapa sakitnya penyakit yang dirasakan ibu, namun ibu adalah ibu yang kuat, tidak banyak mengeluh, namun aku tahu dibalik semua itu ibu merasakan sakit yang tidak bisa aku bayangkan. Terlebih lagi harus melihat sendiri besar penyakit dan kandungan ibu yang waktu itu diangkat. Ya Allah, sebelum aku lahir akulah janin pertama yang berada dalam kandungan ibu yang diangkat itu.

Tidak ada yang mengerti perasaanku saat itu, ibu orang pertama yang masuk ruang oprasi namun menjadi orang paling akhir yang keluar dari ruang operasi. Aku yang berada di depan ruang operasi hanya bisa menunggu pasrah, berharap tidak terjadi apa-apa dan ibu segera keluar dari ruang operasi. Sungguh aku hanya bisa berterima kasih kepada dokter pada saat itu yang telah melakukan proses operasi paling lama demi kesembuhan ibuku. Dan aku hanya bisa menahan air mata saat kulihat ibu terbaring dengan beberapa selang di tubuhnya pasca operasi. Tapi inilah bagian skenario Allah yang mau tidak mau harus kujalani dengan ikhlas. Dan apapun akan selalu aku usahakan demi kesembuhan ibu.

Kenapa ibu harus melakukan pemeriksaan IVP? 
Ibu yang masih sering mengeluhkan rasa sakit di perutnya membuat dokter menyarankan untuk melakukan IVP karena khawatir terjadi masalah pada ginjal ibu.

Bagaimana persiapan pasien yang akan melakukan IVP?
Pasien yang akan melakukan IVP harus puasa bicara selam 48 jam untuk mengurangi banyaknya angin yang masuk kedalam perut sehingga gambar yang di hasilkan nanti akan terlihat jelas.
Pasien pun hanya boleh makan makanan yang disediakan rumah sakit yang hanya berupa bubur dan kecap. Malam harinya sebelum melakukan pemeriksaan IVP, ibu harus minum dulcolax sehingga pagi hari semua kotaran bisa dikeluarkan. Setelah itu pun ibu puasa makan.

Aku melihat betapa besarnya keinginan ibu untuk sembuh dari sakitnya, untuk itu ibu pun selalu berusaha sebisa mungkin mengikuti prosedur pengobatan yang disarankan dokter seperti bersabar melakukan persiapan IVP yang menurut aku tidak mudah, termasuk memutuskan operasi setelah hampir 10 tahun lebih ibu menyimpan sakitnya. Aku benar-benar tidak bisa membayangkan betapa sabarnya ibu menahan sakit selama itu dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa kepada kami sekeluarga.

Inilah sedikit kisah dibalik mendampingi ibu yang melakukan pemeriksaan IVP. Semoga tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan dari sakit ibu. Apapun hasil yang di dapat dari IVP, semoga ibu mendapat penaganan yang baik dari dokter tanpa melakukan pembedahan kembali. Ya Allah aku mohon angkatlah penyakit ibu karena hanya Engkaulah satu-satunya yang mampu mengurangi beratnya rasa sakit dan hanya Engkaulah yang mampu menyembuhkan penyakit.

#pentingtulisdulu
#SETIP
#EstrilookCommunity
#Day2

You Might Also Like

0 komentar