Beberapa hari ini berulang kali aku tidak menuntaskan tulisanku. Setelah kupikir kenapa tulisanku ini terhenti adalah
karena aku yang suka menunda untuk menyelesaikannya. Nulis satu paragraf terus
ditutup karena merasa nggak tau apalagi yang akan ditulis, kalau nggak gitu
sedang semangatnya menyelesaikan tulisan, si kecil Adam pengennya ditemenin
ibuknya sampai bobok. Dan sudah jadi kebiasaan burukku, kalau sudah nemenin
Adam bobok, ibuknya juga ikutan tidur. Kalau pas tiba-tiba mata terbuka
teringat aku harus menyelesaikan
tulisan, bukannya langsung bangun dan menulis malah beralasan esok masih ada
waktu dan bisa dikerjakan saat istirahat sekolah. Saat istirahat sekolah, ada
saja kerjaan, bantuin anak-anak hafalan pidato bahasa Arab, ngoreksi tugas
anak-anak, bikin rangkuman buat persiapan ujiannya anak-anak. Ya udah di lanjut
nanti di rumah, tiba di rumah makin banyak lagi pekerjaan yang membuatku tidak melanjutkan
menulis. Begitulah, kalau kita sering menunda-nunda pekerjaan.
Tadi pagi , aku baca bukunya kang Tendi Murti yang judulnya “Bukan Sekedar
Nulis Pastikan Best Seller”. Ketika baca bagian yang membahas tentang Law of Atrraction hati terasa teriris karena merasa selama ini
lebih sering berpikir negatif. Law of Atrraction atau
disingkat LOA yaitu hukum semesta yang
Allah ciptakan, begitu yang dituliskan di buku kang Tendi. Benar memang Allah
itu menurut prasangka hambanya. Saat kita berpikir sempit, maka Allah akan
menyempitkan, namun saat kita berpikir lapang Allah pula yang akan melapangkan.
Ini yang berualang kali terjadi dalam hidup aku, aku terlalu banyak berprasangka
buruk dalam menghadapi hidup ini sehingga Allah pun membiarkan aku dalam
keadaan pesimis.
Kang Tendi membahas tentang otak kanan dan otak kiri, dalam bukunya beliau
mengatakan bahwa hanya orang-orang
kananlah yang lebih banyak sukses karena mereka lebih berorientasi ke
solusi sementara orang kiri lebih banyak mencari alasan. Aku merasa bahwa
selama ini aku lebih mengandalkan otak kiriku. Saat melangkah otak kiri selalu
sajamemberi alasan agar aku menghentikan
langkah untuk mewujudkan mimpi. Tahun 2011 aku
menbuat blog berkat motivasi dari dosenku yang aktif nge-blog dan waktu
itu akupun bermimpi bisa seperti beliau yang terus konsinten menulis. Namun
otak kiriku waktu itu lebih dominan sehingga impian itu hanya khayalan belaka.
Dan tahun ini aku kembali mencoba untuk terus mengandalkan otak kanan agar
impian ditahun 2011 terwujud tahun ini, untuk terus konsinten menulis.
Tahun 2012, aku bersama teman satu kelas berhasil menerjemahkan 2 novel
bahasa Arab namun hanya satu novel terjemahan yang berhasil di edit dan kita
terbitkan sendiri ditahun 2013. Sementara 1 novel masih belum sempat di edit.
Dari situlah sebenarnya aku bermimpi ingin menjadi penerjemah novel. Namun saat
kupikir ulang kembali, seorang penerjemah pun harus bisa menulis agar hasil
terjemahannya tidak hanya bagus tapi juga enak dibaca. Tahun 2013 akhirnya aku pun
memutuskan untuk menulis dan bermimpi untuk menulis 1 buku novel. Lagi-lagi
otak kiri selalu mengatakan bahwa aku tak akan mampu melakukan itu. Sehingga
mimpi-mimpi itu hanyalah sebuah khayalan, Teman!
Akhirnya mimpi untuk menjadi penulis pun hilang seiring bergantinya waktu
yang membawaku kepada mimpi bapak ditahun 2014 yaitu menjadi guru. Mimpi
yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya
dalam hidupku. Saat itu tawaran menjadi
guru datang begitu saja, aku yang waktu
itu merasa belum bisa membahagiakan orang tua setelah bertahun-tahun membiayai
sekolahku hingga perguruan tinggi membuatku tak bisa menolak tawaran tersebut demi mewujudkan mimpi bapak dan
membahagiakan orangtua. Dan alhamdulillah pada akhirnya aku pun mencintai
pekerjaan ini.
Tahun 2016 aku merasa ada yang sumbang dalam hidupku, ada bagian yang kosong
dan hambar yang mendorongku untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar
mengajar di sekolah dan menjadi ibu rumah tangga. Tiba-tiba mimpi ditahun 2013
kembali ke permukaan pikiranku, impian untuk menjadi penulis mengantri untuk
diwujudkan. Bismillah, tentang impian yang sempat tertunda, tuuggulah aku sedang mengoptimakan otak kananku untuk
mewujudkanmu di tahun 2019 ini.
#Semangatbelajarmenulis
#yangpentingtulisdulu
Tulisan ini diikutsertakan dalam ODOP bersama Estrilook Community
#Day16
0 komentar