Dengarkanlah Nasehat, Bisa Jadi Suatu Saat Engkau akan Selalu Merindukan Nasehat
- 14.46
- By Roisya
- 0 Comments
Sore adalah waktu yang tepat untuk
melepas penat dan berkumpul bersama keluarga setelah seharian berpisah dengan
kesibukan kerja masing-masing. Tak jarang kami saling bercerita apa saja yang
dilakukan seharian di sore hari, bermain bersama si kecil Adam dan bercanda
bersama. Saat asyik bermain, tiba-tiba terdengar suara motor dengan suaru gelak
tawa yang sangat keras di depan rumah.
Hmm, pasti keponakan cewek nih mulai, aku yang tinggal bersebelahan dengan
rumah kakak suamiku sering tersuguhi tingkah keponakan dengan segala
keunikannya. Suara gelak tawa yang keras itu membuat ibu mertua menghampiri
mereka, mencoba menasehati untuk tidak guyon dalam berkendara. Cucu ibu mertua ada 11 dan 5 diantaranya mulai
beranjak dewasa dan sedang labil-labilnya. Memang sudah menjadi kebiasaan
keponakan cewek kalau pas lagi barengan selalu ada dua kemungkianan kalau nggak
bercanda berlebihan, ya berantem, begitulah jiwa muda yang semaunya sendiri dan
susah diatur. Mendengar nasehat emak (sapaan akrab mereka kepada nenek), mereka
pun makin melonjak, aku memaklumi, karena aku pun pernah semuda mereka dan
rasanya pasti nusuk banget ketika dapat nasehat.
Namun, sungguh aku tetap menyayangkan sikap kalian, Dik, tak seharusnya kau
tanggapi nasehat itu dengan berlalu sambil berkata ‘suka-suka gue’. Ingin
sekali menjelaskan kepada kalian bahwa emak sayang sekali kepada kalian, bahkan
teramat sayang dengan segala nasehatnya yang mungkin membuat kalian tidak suka.
Beruntungnya kalian yang masih punya nenek yang peduli dengan sikap kalian yang
kurang pantas, mengajari bagaimana seharusnya perempuan bersikap dan bertutur
kata yang baik dan sopan.
Percayalah, nasehat orangtua nggak pernah salah, bahkan mungkin suatu saat
kalian akan merindukannya seperti yang aku rasakan. Aku satu-satunya cucu perempuan dikeluarga besar ibu, saat masih
kecil sering kali nenek mengajariku banyak hal, dan aku pun sama seperti kalian
pernah merasa ingin marah saat nenek
menasehatiku. Namun tak pernah seberani itu aku kepada nenekku, seberapa
besarnya hatiku menolak nasehat aku tetap diam dan mendengarkannya. Nenek wafat
ketika aku kelas 6 MI, sungguh sangat terasa berat sekali kehilangan beliau.
Dan hingga sekarang nasehat dan kepeduliannya kepadaku adalah hal yang sangat
aku rindukan.
Sekali lagi beruntungnya kalian nggak pernah lepas dari nasehat dan
pengawasan emak. Yakinlah semua nasehatnya adalah bukti rasa sayangnya kepada
kalian dan tentunyademi kebaikan kalian. Dengarkanlah emak, aku yakin suatu
saat kalian akan merindukan nasehat emak dan mengatakan bahwa nasehat emak
adalah tak pernah salah.
#Semangatbelajarmenulis
#yangpentingtulisdulu
Tulisan ini diikutsertakan dalam ODOP bersama Estrilook Community
#Day13
0 komentar